ASEMNYA JERUK MILIK TEMAN


Biasanya nih, jeruk yang asem itu terlihat lebih segar dan menarik warna kulitnya ketimbang jeruk yang manis. Jeruk yang penampilannya biasa-biasa saja justru terkadang mempunyai rasa yang lebih manis. Sama seperti seorang teman, mereka terkadang terlihat friendly dan easy going, pokoknya good in the front of us deh. Baik dan ramah di depan kita tapi nggak taunya, malah asem! Sering iri dengki sama kita.  Katakanlah pada saat kita mendapatkan kebahagiaan, seperti mendapat tambahan rezeki,  mendapat IPK bagus, dan mendapat penghargaan atas prestasi yang telah diraih atau membuat karya hebat yang orang lain nggak bisa membuatnya. Pernah nggak kalian bertanya-tanya apakah teman kalian mungkin saja selama ini iri hati sama kalian? Dan kalian mulai penasaran dan merasa kenapa mereka tidak pernah terlihat senang atau memberikan respon disaat kalian mendapatkan kebahagiaan? Nah, mungkin saja perasaan itu benar. Benar bahwa teman kalian itu mungkin memang iri hati sama kalian. Sayangnya, rasa iri yang mereka pendam nggak semata-mata bisa kita ketahui dengan mudah tanpa adanya pengakuan dari mereka. Lantas, gimana dong caranya supaya tahu apakah teman kita ini iri dengan kita atau tidak, tanpa meminta mereka untuk memberi tahu akan hal itu?

Menurut pengalaman gue sebagai penulis dan sebagai seorang manusia yang sedikit-banyaknya telah merasakan asam, manis dan pahitnya sebuah pertemanan. Ada hal yang bisa kita telusuri untuk mengetahui itu semua. Momen-momen berikut ini bisa mengindikasikan atau mencirikan apakah mereka memendam rasa iri terhadap kita atau tidak, beberapa diantaranya adalah : 

KURANGNYA APRESIASI

Kita semua pasti pernah dong memiliki momen saat dimana kita sangat senang dan bangga untuk mengumumkan hal-hal baru yang terjadi pada diri kita kepada orang lain, termasuk ke teman-teman. Pokonya hal-hal yang berbau good news deh. Contoh simple-nya seperti saat kita telah membuat sebuah karya dan memenangkan sebuah kejuaraan atau lomba,  semua itu kita lakukan hanya untuk mendapatkan respon dari teman kita. Teman yang memendam rasa iri biasanya memberikan respon yang tidak baik atau apresiasi yang kurang( minim apresiasi ). Mereka sering berkata kepada kita seperti “oh, bagus kalau  gitu!”, bahkan tidak jarang hanya “good job bro!”  dan yang lebih anehnya, mereka tidak sungkan untuk bilang “kok bisa? Beruntung banget lo bro?”

Kalau gue tengok ke pengalaman pribadi, teman sejati pasti akan memberikan respon yang membuat kita merasa GE-ER (red, kegirangan) bahkan bisa membuat kita menjadi jumawa atau besar kepala. Karena apa? Karena apresiasi yang begitu banyak datangnya, membuat lingkungan dan ruang-ruang baru yang positif. Bisa di catat bahwa, teman sejati juga pasti akan selalu meminta traktiran jika kita memenangkan suatu lomba, nggak masalah lomba itu mendapat hadiah uang atau nggak. Yang penting traktir! Makan-makan! Hahaha, ---- bener nggak?

Kurangnya apresiasi dan dukungan bisa menandakan bahwa teman yang bersangkutan memendam rasa iri kepada kita. Entah apa motif mereka, tapi yang jelas mereka yang iri hati kepada kita tidak akan pernah bisa memberikan apresiasi yang lebih kepada kita. Hanya sebatas percakapan-percakapan datar dan ucapan ‘selamat’ yang setelahnya akan hilang dengan sendirinya, tanpa membekas sedikitpun.

Perlu diketahui  bahwa teman sejati akan selalu senang ketika kita merasa senang. Mereka bahkan akan benar-benar tulus dalam menyampaikan rasa suka citanya kepada  kita, ketika sesuatu yang baik terjadi pada diri kita.

MENGHALANGI DAN SELALU PESIMIS

Tidak ada hal yang lebih buruk lagi daripada seorang teman yang selalu membawa kita pada zona pesimistic dan selalu saja mengkritik kita terhadap hal apapun yang kita lakukan, boleh saja jika kritik itu bersifat membangun, tapi ini justru malah menjatuhkan. Ketika kita memiliki sebuah ide yang bagus terhadap sesuatu, dan mereka yang iri terhadap kita langsung memberikan alasan mengapa kita tidak harus melakukannya. Lebih parahnya  lagi nih, mereka mencoba untuk membuat kita berada dibawah tekanan, memberikan kita berbagai macam resiko dan alasan yang mungkin sama sekali nggak masuk akal. Dan ketika kita menolak untuk menerima masukan dari mereka, kitalah yang disalahkan dan dianggap orang yang egois. Awalnya mereka datang menjadi pendengar yang baik, tetapi begitu kita selesai mengutarakan apa yang ingin kita sampaikan. Mereka secara tiba-tiba berubah menjadi seseorang yang mengkritik persoalan secara berlebihan. Semua ini bisa terlihat ketika mereka memberikan sebuah landasan yang tidak masuk akal, dan cenderung ngawur. Tujuannya hanya ingin membuat kita menggagalkan apa yang sudah terencana, membuat kita ragu untuk melakukannya. 

“ah udah deh, lagian ngapain mesti ikut-ikutan itu lagi. Udah tau tahun kemarin gagal, nggak kapok emang? Move on dong, percuma kalo terus-terusan begitu. Peluangnya kecil banget. Yang ada lo malah rugi”. 

Dan bla bla bla…..

Padahal nih, Seorang teman sejati tidak akan pernah mengekang kebebasan kita atau bahkan mencampuri urusan pribadi kita. Mereka seharusnya tahu bahwa kita juga butuh ruang untuk diri kita sendiri. Selain itu, mereka juga akan selalu menghargai pendapat kita, dan akan memberikan kita waktu untuk sendirian ketika kita memang menginginkannya, dan akan selalu mendukung dengan kata-kata positif yang bersifat membangun. Bukannya malah membuat kita terpuruk akan masa lalu atau sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang. 

MENGHILANG ATAU MENJAUHKAN DIRI
 
Pernah nggak kalian mencoba membuat rencana atau janji dengan seorang teman?  tiba-tiba mereka mendadak sibuk atau bahkan tidak menghubungi kita sama sekali. Seketika itu mereka tidak ada kabarnya dan lost contact begitu aja. Terus kita terheran-heran, ada apa ya? Kadang, orang yang sedang memendam rasa iri kepada kita, mereka cenderung lebih suka menjauh dari kita daripada menghadapi kenyataan bahwa mereka mengakui mereka iri terhadap kita saat mereka bertemu dan bertatap muka secara langsung dengan kita. Alasannya? Ya itu tadi yang sudah dijelaskan, ketika kita mendapatkan sesuatu berupa kebahagiaan, apalagi  mereka juga pernah berusaha  untuk mendapatkan hal itu, tetapi kenyataannya mereka nggak berhasil, mereka akan berusaha menjauh. 

Contoh simplenya nih ya, sebagai penulis, jujur, gue juga pernah ngerasain hal semacam ini. Dan pasti kalian juga pernah ngerasain --- sering terjadi saat musim tes perguruan tinggi negeri atau PTN, saat si A dan B sama-sama berjuang untuk ikut tes seleksi masuk, dan hanya si A yang diterima. Si B lantas menjadi iri terhadap si A, padahal perjuangan mereka sama-sama keras dan sama-sama berusaha semaksimal mungkin. Tetapi kenyataan tetaplah kenyataan, pada akhirnya mereka saling menjauh, si B akan berasalan sibuk untuk mencari alternatif perguruan tinggi lain. Si B ini akan merasa buruk tentang dirinya sendiri (memendam rasa iri) di hadapan si A. Maka dari itu Si B lebih memilih untuk menjauh, daripada sakit hati menghadapi kenyataan. 

Jika mereka teman sejati kita, mereka pasti akan selalu berkata jujur kepada kita apa yang sedang terjadi. Mereka tidak akan pernah menusuk kita dari belakang dengan tidak memberikan alasan kenapa pergi begitu saja dan teman sejati seharusnya selalu terbuka tentang masalahnya. Mereka juga akan memberikan  respon atau saran yang jujur setiap kali kita akan membutuhkannya, dan tidak pernah sekali pun mencoba menyesatkan kita demi keuntungan pribadinya.

MERASA TERSAINGI

Rasa iri hati biasanya terjadi ketika kita memberi tahu teman (yang merasa iri hati terhadap kita) tentang sesuatu yang pernah kita lakukan, dan segala sesuatu yang kita katakan akan mereka balas dengan respon “ah masa? Gue juga bisa itu mah.“ terkadang mereka juga akan berkata “itu gampang, bukan sama sekali hal yang sulit kok”. Dan selalu saja meremehkan apa yang sudah kita perbuat. Padahal dalam kenyataannya, mereka belum tentu bisa melakukannya , mereka selalu saja merasa paling baik tentang diri mereka sendiri. Apa yang kita lakukan akan dianggap rendah di mata mereka. Mungkin ini terkesan berlebihan, tapi memang betul adanya. Pernah nggak kalian berlaku kayak gini? Kalau gue sih jujur pernah, motif gue sih memang nggak mendasar. Tapi ada rasa keinginan menganggap remeh teman yang bersangkutan biar nggak terlihat sok hebat di depan gue. ya karena memang gue merasa iri sih (Astaghfirullah….)

Sampai sini kalian harus tau… Pertemanan atau persahabatan itu bukan masalah kompetisi atau perlombaan saling mengadu kehebatan satu sama lain, tetapi justru malah  sebuah bentuk kerja sama yang dijalin di atas rasa kesetiakawanan. Ketika kita akhirnya berhasil mencapai kesuksesan yang kita impikan, teman sejati  sudah sepatutnya juga merasa bahagia dengan apa yang telah kita raih, dan bukan malah mencemooh atau berusaha menurunkan rasa percaya diri kita.

                                        _______________________________________________
Well, gue mau nanya… dari keempat ciri-ciri di atas, yang mana sekiranya JLEB buat kalian? Yang mana sekiranya pernah kalian lakukan perbuatan tersebut ke teman-teman kalian? Pasti kalian pernah iri kan? Cuma kalian nggak tahu? Coba tanya kepada diri sendiri. Rasa iri hati boleh saja dilakukan… tapi iri disini bukan bermaksud kepada hal-hal yang buruk atau negatif, rasa iri harusnya bisa menjadikan kalian termotivasi untuk melakukan hal yang sama bahkan kalau bisa lebih baik. jangan buat rasa iri itu ada dalam diri kita, tetapi kita tidak termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

“Jauhilah olehmu sekalian sifat dengki, karena dengki itu memakan segala kebaikan seperti api memakan kayu”

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S An Nisa : 32)

Oke, pada kesempatan berikutnya gue akan bahas bagaimana caranya menghadapi teman yang iri hati kepada kita. Termasuk gimana caranya menghilangkan yang namanya penyakit hati.  Kalau gue bahas di postingan ini, bakal kelewat panjang. Hehehe
Oke, sampai ketemu di postingan berikutnya. See yaa!

Read More

SALAH DALAM MENEMPATKAN DIRI DAN KEADAAN



Sungguh, menghilangkan penyakit atau sifat merasa paling kerdil diantara orang-orang hebat memang kadang susah dihilangkan.

Namun percayalah, ketika kita sedang merasa seperti batu kerikil diantara batu-batu yang besar... pada kenyataannya mereka hanyalah bongkahan batu biasa... tidak seperti apa yang kita lihat atau rasakan. Justru kita adalah kerikil-kerikil emas dan berlian yang nilainya lebih berharga.

Jangan pernah merasa rendah. Apalagi merasa diri ini tidak berguna sama sekali. Karena Allah tidak menyukai seorang hamba yang bersedih karena berbuat demikian.

Bukankah Dia yang menciptakan kita dengan berbagai maksud dan tujuan? Bukankah Dia yang menciptakan kita dengan berbagai macam potensi dan kehebatan?

"Apakah kamu mengira bahwa kami menciptkan kamu main-main tanpa ada maksud dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?" ( QS : Al-Mu'minun : 115 )

Lantas dimana rasa syukurmu nak?

Melihat orang lain hebat dalam suatu bidang janganlah lantas membuatmu merasa iri karena tidak bisa seperti mereka.

Yang terjadi pada dirimu itu hanyalah salah dalam menempatkan diri. Mereka bersinar karena mereka paham dan tahu betul dimana mereka menempatkan diri mereka.

Karena tidak mungkin bagi seekor ikan untuk bisa memanjat pohon dan tidak mungkin pula bagi seekor gajah bisa berenang di tengah lautan.

Kenali dan pahamilah dirimu. Jangan selalu melihat orang lain seperti ini dan itu.

Kamulah yang sebenarnya hebat, cuma kamu belum paham dengan diri dan keadaan.
Read More

MALAS YANG BERMANFAAT BAGI ANAK MUDA

Dilihat dari judul tulisan, disini gue akan sedikit-banyaknya  memaparkan suatu kata yang udah gak asing lagi di telinga setiap manusia. Kata yang satu ini sudah sangat akrab sekali dengan keseharian, kepribadian dan sifat yang ada dalam diri kita, yaitu MALAS. Agak beresiko sih memang kalau bilang ada manfaat dalam rasa malas, tapi serius ini tulisan nggak ngaco kok. Hehehe kalau mau tahu alasan kenapa tulisan ini nggak ngaco, mending simak dulu deh tulisan di mari sampai habis. Yuk!

Sudah banyak tips dan berbagai saran di luar sana untuk bisa mengatasi rasa malas, tetapi pada kenyataannya rasa malas itu selalu hadir dalam diri setiap orang. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mengatasi rasa malas, mulai dari mengikuti seminar motivasi, mendengarkan nasihat, menonton video inspiratif, membaca kisah orang-orang sukses dan masih banyak macam cara lagi yang dapat dilakukan. Walaupun begitu, jika kita tidak bisa mengimplementasikan dan mengaplikasikannya, tindakan itu semua tidak memiliki manfaat sama sekali. banyak yang bilang bahwa rasa malas adalah pembunuh kesuksesan, memang benar, karena rasa malas adalah gerbang awal dari seseorang untuk terpuruk dalam kehidupannya. Nah lho, sudah sampai sini masih berani bilang bahwa rasa malas itu bermanfaat? Eits tunggu dulu, belum selesai. Ayo baca lagi!

Sebenarnya apa sih rasa malas itu? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) malas diartikan sebagai perilaku yang tidak mau bekerja atau berbuat sesuatu, dan merupakan lawan kata dari rajin. Adapun bermalas-malas adalah duduk (tiduran dan sebagainya) tanpa berbuat sesuatu ( berlengah-lengah).  Sedangkan orang yang melakukan tindakan hal tersebut disebut sebagai pemalas atau yang suka malas atau bersifat malas. 

Rasa malas dalam diri seseorang terkadang berkerja dan sering muncul seperti Alarm, yang mengingatkan kita bahwa tubuh kita butuh istirahat yang lebih agar keadaan zona nyaman dapat terwujud. Banyak faktor yang memunculkan rasa malas itu sendiri. diantaranya adalah ; capek, terlalu banyak pikiran, Suasana yang mendukung, tidak mood, tidak ada motivasi, dan bingung apa yang akan dilakukan. Faktor-faktor tersebutlah yang memicu rasa malas kita untuk terus mendominasi keadaan diri. tujuannya mengingatkan pikiran sadar kita bahwa tubuh dan pikiran butuh istirahat dan di manja secara berlebihan. 

Rasa malas tidak selamanya berkonotasi negatif, ada beberapa hal yang logis terkait malas yang tidak bersifat negatif ini. CEO Microsoft, Bill Gates pernah bilang bahwa dia akan memilih orang- orang malas untuk mengerjakan perkerjaan yang sulit di perusahaan miliknya karena orang malas akan selalu menemukan berbagai cara yang paling mudah untuk diselesaikan.  Itu artinya apa? Artinya orang yang malas juga punya nilai lebih jika rasa malas itu bisa dikendalikan. Alih-alih rasa malas ini justru yang menjadikan kita beda dan mempunyai kelebihan dibandingkan orang lain.

“I will always choose a lazy person to do a difficult job, because he will find an easy way to do it”.
– Bill Gates.

Udah segitu doang manfaatnya? Haha, belum. Masih ada lagi nih!
Nah, sekarang langsung ke intinya deh. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari yang namanya rasa malas. Diantaranya adalah :

MALAS PACARAN

Seperti yang kita sudah pernah baca di atas, malas adalah perilaku yang tidak mau bekerja atau berbuat sesuatu. Nah,  kenapa gue katakan malas pacaran itu bermanfaat? Karena jika anak muda malas atau tidak mau berbuat sesuatu (pacaran) maka ini bisa disebut malas yang positif. Pada dasarnya kan pacaran itu memang dilarang dalam agama. Pacaran dinilai lebih banyak mudharatnya ketimbang mashlahatnya. Jadi malas pacaran itu adalah malas yang bermashlahat. Boleh saja sih pacaran, tapi setelah nikah dulu yak. #udahputusinaja Hehehe

MALAS BERMALAS-MALASAN

Waduh, ambigu banget nih kata-katanya. Malas bermalas-malasan? Apa lagi ini maksudnya? Hahaha kan udah dijelasin juga di atas, kalau bermalas-malas adalah duduk (tiduran dan sebagainya) tanpa berbuat sesuatu (berlengah-lengah). Jadi kalau malas bermalas-malasan itu artinya kita malas (tidak berkeinginan) untuk  tidur-tiduran atau berlengah-lengah, lebih tepatnya sih jadi RAJIN!
Misal ada anak muda yang malas bermalas-malasan, maka dari itu dia akhirnya  jadi sering belajar, mengaji, membantu orang tua dan sesama, bergaul dengan teman-teman sebaya, ulet, dan lain sebagainya. Ini bisa dikatakan adalah anak muda yang rajin, karena kalau anak muda tidak rajin, mau jadi apa? Betul gak? Tul

Suatu kisah ada seorang anak muda yang tampan bernama Agus Permana, ibunya terlalu sering melihat dia menjadi sesosok anak muda yang cemerlang nan rajin, karena sudah terlalu bosan melihat tingkah  laku anaknya yang demikian, Ibunya pun lantas berkata :
 “Agussssss, keluar dari kamar! Jangan belajar mulu, sekali-kali kek males-malesan gitu… keluar! ”
“enggak mau mah, males!” Sahut si pemuda tampan nan rajin, Agus permana
Hahahaha

MALAS PUNYA TEMAN YANG JAHAT

Kalian punya teman yang jahat nggak? kalau nggak punya kalian termasuk orang-orang yang beruntung. berarti kalian mempunyai teman-teman yang baik.

Berteman itu harus dengan orang-orang yang baik, karena teman adalah mereka yang mengantarkan kita pada gerbang kesuksesan, teman yang menemani kita pada setiap langkah tapak kaki ini  untuk berusaha mewujudkan mimpi  dan teman adalah mereka yang saling mengingatkan kita di jalan kebaikan dalam menggapai ridho Allah SWT.

sebagai seorang teman kita juga harus saling melengkapi, masing-masing dari kita memiliki watak dan kepribadian yang berbeda. begitu juga soal keadaan, entah itu status sosial ataupun tingkat intelegensi. bagi teman yang berlebih, sangat dianjurkan untuk saling berbagi dengan teman yang kurang. dan untuk teman yang kurang.... lempar aja ke jurang!!! hahaha

Teman yang baik itu susah di dapatkan, sebaliknya teman yang jahat gampang sekali di dapatkan. Makanya kalau memiliki teman yang baik, harus dipertahankan.  Dan sebaliknya pula teman yang jahat itu cuma bisa merugikan, tidak menguntungkan. Terlebih, konon teman yang jahat itu nggak baik buat kesehatan, terutama buat ibu-ibu hamil. Hahaha

MALAS KALAU NGGAK PUNYA SKILL

Wuahahaha, makin kesini makin terlihat apa maksud si penulis. Sekarang udah ngerti kan? Nah, bagus. Di bagian ini kita harus malas kalau nggak memiliki skill atau kemampuan. Sebagai anak muda yang pada dasarnya produktif, memiliki skill atau kemampuan adalah hal yang dirasa sangat perlu untuk menunjang berbagai aktifitas dan pergaulan. Malu dong kalau di tanya sama orang "punya skill apa?" tapi kita nggak bisa jawab karena nggak punya, ujung-ujungnya malah nyengir kuda.

“ini pak, adanya sikil… bukan skill”. sambil berkata kayak nggak punya dosa.

Ngebahas soal skill atau kemampuan, pasti mengarah pada potensi dan bakat yang kita miliki. Jangan buru-buru deh bilang “ah, gue nggak ada bakat…. Aduh nggak punya!”  JANGAN! BAHAYA! BANGET MALAH!

Kita diciptkan oleh Allah SWT sebagai makhluk-makhluknya yang hebat, dengan ratusan bahkan ribuan potensi didalamnya. Tetapi itu semua bergantung pada diri kita, karena hidup memberikan kita begitu banyak kesempatan untuk menjadi yang terbaik. Semua itu bergantung pada diri kita masing-masing. Kalau kita yakin dengan itu semua, pasti sesuatu yang hebat akan muncul dalam diri kita, sesuatu itu adalah hal yang tidak pernah kita duga-suga sebelumnya. Caranya gimana? Ya itu… kita harus yakin. Bahwa kita di ciptakan oleh yang Maha Kuasa dengan segala macam kemampuan. Langkah selanjutnya kita yang mengambil tindakan. Kalo bukan kita, siapa lagi? #TumbenSerius

MALAS KALAU NGGAK SHOLEH DAN NGGAK NURUT SAMA ORANG TUA

Dari semua macam malas yang telah disebutkan di atas, sebenernya ini sih poin yang paling penting. JADI ANAK SHOLEH DAN BERBAKTI SAMA ORANG TUA. Cakep gak tuh?

Udah sholeh, berbakti sama orang tua pula. Behh…. Sukses dunia - akhirat itu mah!
Anak muda kalau nggak sholeh itu bukan anak muda namanya… anak muda kalau cuma pinter doang tapi nggak sholeh buat apaan? Haha

Selain sholeh, ada hal lain yang nggak kalah penting nih. Yaitu berbakti kepada orang tua. Ada yang bilang bahwa dirumah kita memiliki sepasang malaikat tanpa sayap yang senantiasa menjaga, merawat dan melindungi kita sejak kita masih kecil sampai saat ini. Yap benar, mereka adalah ayah dan ibu kita. Yang menjadikan seseorang hebat bukanlah karena kepintaran yang dimiliki, yang menjadikan seseorang sukses bukanlah karena kerja keras yang telah dilakukan. Sebab kedua hal itu hanya sebagian kecil dari faktor-faktor pendukung. Yang paling penting dan sangat penting adalah RIDHO ORANG TUA.

Ingatlah selalu, bahwa ridho Allah juga merupakan ridhonya orang tua kita. Buat kalian yang masih memiliki orang tua yang lengkap, berbahagialah… itu merupakan nikmat yang sangat berharga buat kalian. Sepasang malaikat yang menemani kalian akan terus menopang kalian dan menyaksikan kalian tumbuh dewasa. Sepasang malaikat yang selama ini bersama kalian akan terus memanjatkan doa-doa demi dan untuk kesuksesan kalian. Maka dari itu, jangan sia-siakan mereka. Anugrah terindah dalam hidup adalah ketika kita masih diberi kesempatan untuk bisa berbahagia bersama mereka… bersama kedua orang tua tercinta. ayah dan ibu kita  :”)

Dan gue rasa cukup untuk penjabaran singkat mengenai rasa malas yang bermanfaat seperti apa yang telah tertera di atas. Sebenarnya ada beberapa cara untuk menghilangkan rasa malas yang sebenarnya (bukan malas versi gue yang di atas ya). Pertama adalah, mulailah hidup dengan terorganisir, membuat list to do, rencanakan hal yang ingin dilakukan, aktif dalam keseharian, sadar akan waktu, dan yang terakhir sempatkan waktu untuk bermalas-malasan, contohnya saat weekend datang. Setelah berlelah-lelah dengan weekday, ada waktunya kita butuh istirahat dan fokus untuk memanjakan diri. Dalam dunia psikologi, ini dinamakan self-respect.

Oke, sekian dulu tulisan yang rada berantakan kali ini. Semoga malas yang udah gue jelasin di atas nggak di salah artikan ya. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya


Read More

Fenomena Keluar Dari Grup WhatsApp


Zaman semakin modern, cara untuk mengobrol dengan orang lain juga semakin bervariasi. Bukan cuma bertatap muka secara langsung, ataupun video call yang menggunakan hape canggih. Dengan menggunakan aplikasi messenger misalnya, kita sebagai makhluk sosial yang haus akan perkembangan teknologi, khususnya gadget seperti smartphone, tak henti-henti dihidangkan dengan berbagai macam aplikasi messenger yang kini tiap hari makin banyak ragamnya. Salah satu dari sekian banyak aplikasi messeger itu adalah WhatsApp. 

Siapa sih yang nggak tahu WhatsApp? aplikasi pesan untuk smartphone dengan basic mirip BBM (BlackBerry Messenger). Aplikasi ini memungkinkan kita untuk bisa mengobrol atau bertukar pesan tanpa biaya SMS karena WhatsApp  menggunakan paket data internet yang sama untuk email, browsing, dan lain-lain. Dengan menggunakan WhatsApp,  kita juga bisa berbagi file, bertukar  foto dan video.

Selain mempunyai fitur obrolan yang memungkinkan kita bisa berinteraksi dengan orang lain melalui jaringan pribadi (japri), whatsapp juga menyediakan fitur grup yaitu ruang dengan kapasitas beberapa orang sehingga kita bisa melakukan obrolan dengan sebuah kelompok atau komunitas di satu chat room yang sama. Hampir diberbagai kesempatan dalam kehidupan sosial kita, tak jarang setiap kita masuk dalam sebuah kelompok, organisasi atau pergaulan pasti ada saja tawaran untuk membuat chat grup dengan menggunakan aplikasi messenger yang satu ini.

Fitur chat grup dalam whatsapp tidak ada yang namanya proses approval atau persetujuan, jadi jika kita sudah mendapatkan ajakan di suatu grup, itu artinya kita akan langsung menjadi bagian grup tersebut tanpa adanya persetujuan terlebih dahulu. Hal ini yang menimbulkan banyak fenomena-fenomena yang terjadi di ruang lingkup obrolan.  Tak jarang bahkan sampai berujung pada keluarnya seseorang dari grup. Perlu diketahui bahwa Whatsapp tidak menyediakan fitur keluar dari grup secara sembunyi-sembunyi atau tidak terlihat orang lain, jadi jika seseorang keluar dari grup maka akan muncul notifikasi atau pemberitahuan yang menandakan ada seseorang yang keluar dari obrolan tersebut. Sehingga semua orang yang tergabung dalam grup akan mengetahui ada anggota yang keluar. 

Keluarnya seseorang dari grup whatsapp dinilai sebagian orang adalah hal yang aneh, selain muncul anggapan bahwa orang tersebut anti sosial banyak dari mereka mengira bahwa orang yang melakukan tindakan keluar dari grup merasa terganggu akan aktivitas obrolan-obrolan yang terjadi di dalamnya. Sehingga orang tersebut merasa tidak tahan akan notifikasi yang muncul di handphone. Padahal seseorang tidak lepas dari kebutuhan akan barang yang bernama handphone, karena banyak hal yang bisa kita gunakan untuk kepentingan lain yang bermanfaat selain hanya mengobrol dengan teman atau kerabat. Tetapi karena hal sepele seperti notifikasi yang tak berkesudahan, akhirnya tindakan keluar dari grup pun di lakukan.

Kesenjangan sosial semacam ini sangatlah wajar terjadi. terlebih kita sebagai individu-invidu yang mempunyai berbagai macam watak dan pribadi yang berbeda. majunya perkembangan teknologi pun semakin membuat kita terlalu sensitif terhadap suatu hal. Ada beberapa faktor yang juga melatarbelakangi itu semua yang menyebabkan seseorang memutuskan untuk keluar dari grup whatsapp, diantaranya adalah obrolan yang tidak kenal waktu, sehingga kita bersusah payah untuk berkonsentrasi dengan pekerjaan, padahal di sisi lain kita sangat membutuhkan handphone, sedangkan keributan yang terjadi di dalam grup membuat kita terpaksa untuk meninggalkannya.  Belum lagi rasa kecewa saat handphone mengalami hang dan error seketika karena banyaknya chat yang masuk dan juga konten-konten yang di upload dalam grup seperti foto, video dan file. dan kadang tidak terlalu penting.

Tidak mengerti obrolan yang sedang berlangsung pun sering terjadi, kita merasa seperti orang asing yang terjebak dalam suatu kelompok aneh dan sedang membicarakan hal-hal yang kita sama sekali tidak mengerti. Tak jarang kita hanya bisa menjadi silent reader atau orang-orang yang hanya membaca tapi tidak ikut dalam obrolan. Orang yang menjadi silent reader cenderung bersifat sabar, karena masih bisa menerima apa yang terjadi. Bayangkan dengan mereka yang terlalu sensitif, sehingga ada beberapa hal saja yang terjadi di dalam obrolan yang dirasa menyinggunya, orang tersebut  langsung memutuskan untuk keluar dari grup. 

Rasa segan juga terkadang muncul ketika kita memutuskan ingin keluar dari grup, terlebih nantinya kita akan dicap sebagai anti sosial ataupun orang yang tidak menghargai adanya eksistensi dari suatu kelompok atau komunitas, tetapi hal ini bisa kita sikapi dengan baik apabila kita bisa dengan bijak menggunakannya. Semua kembali pada pribadi masing-masing, jikalau kita merasa risih atau tidak nyaman tergabung dalam suatu grup di whatsapp, tanyalah kepada diri sendiri, apa yang menyebabkan kita bisa masuk di dalamnya? Mengapa kita bisa tergabung di dalamnya? Apakah kita yang meminta, atau memang kita merupakan bagian dari kelompok, organisasi atau pergaulan yang memang mengharuskan anggota tergabung dalam grup. Banyak alternatif lain yang bisa kita tindak lanjuti menyangkut hal ini, seperti meminimalisirkan rasa cemas akan notif yang muncul dengan menggunakan fitur Mute dalam grup. Ataupun kita juga bisa sesekali membiasakan diri untuk terbiasa dalam obrolan, dengan ikut campur di dalamnya. 

Sekali lagi, semua kembali pada pribadi masing-masing, karena pada hakikatnya aplikasi messenger ini toh berguna untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan orang banyak. Jikalau memang ada beberapa hal yang membuat kita merasa tidak nyaman, pikirkanlah baik-baik betapa banyakanya juga manfaat yang bisa kita peroleh jika menggunakannya dengan bijak. Simple, bukan? 


Read More

MEMILIH DENGAN BIJAK


Read More

Please Be Real With Me or Leave Me Alone

With heartfelt sympathy on the loss of my friend, please accept my sincere sympathy. I feel like… I have lost a dear friend. Yeah you.  If you are a good friend, there are some ways in which you can help and lead me for better situation. I wanna tell you something, a several reason why this is hard to understand. I can't help but think a friend of mine it's like an enemy and now you've become a stranger. I just wanted you to know how deeply and sad I was on this broken pieces. 
It was very sad and sorry to hear of my good friend have changed, its like a bullshit joke “ah, time changed, people changed”. I don’t mean to beat you in all of subject or anything. It might be about our skill in art, writing, sport, lesson or dating some girl. I just want us to play together, show the world that this is our friendship, and seems like everything is crazy. I want to continue being crazy with you, having conversations that impossible to understand by the others. Because thats what being friends about.

As you know, crazy friends make a crazy time. Do you remember when you called me as a bastard, when you lost in our battle to get love from the same girl in our school, right? It doesn’t meant that I’m more hot or cool than you. Its all about passion, and you don’t have any idea about it. I tell about karma, but none of a person give a shit and now only two things left in my life ; my laptop and the internet. and thats all now what you expect from me if they both go away I think I just should die. I don't want someone who thinks I'm more perfect than you, I want someone who knows I'm not, but loves me anyway. 

I don't have time for bullshit so be real with me or leave me alone. 


Read More

GET CLOSE, DON’T GET LOST!


"Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati. Tetapi sedikit sekali kamu bersyukur” (QS  Al-Mulk : 23)

Bukankah demikian sifat manusia? Jika karena suatu hal yang sangat di inginkan hatinya, tetapi tidak dimilikinya, sehingga manusia terkadang mengabaikan semua kenikmatan yang telah di anugerahkan Allah kepadanya. Seperti apa yang telah diterangkan potongan ayat dalam surat Al-mulk diatas. Entah itu kesehatan, kekayaan dan kekuatan serta hal-hal lain yang luput dari kesadaran kita sehingga membuat kita lupa untuk bersyukur. 

Ketika keinginan-keinginan kita tidak terpenuhi dan doa-doa yang selalu kita panjatkan tidak kunjung dikabulkan. Apakah pernah kita berpikir bahwa itu semua Allah lakukan demi kebaikan kita? Kita selalu merasa yakin bahwa kita mengetahui apa yang kita butuhkan, tetapi kebutuhan seringkali keliru dengan keinginan. Bahkan kadang hal-hal yang kita inginkan tetapi tidak kita butuhkan adalah yang menjadi penyebab kejatuhan kita.  

Siapa yang dapat mengetahui bahwa kenikmatan pada hari ini dapat membawa kesengsaraan di keesokan hari, atau kesengsaraan pada hari ini akan berbuah kenikmatan di hari esok? Sering kali manusia hanya senang mencari jawaban, tetapi tidak untuk penyebab. Sehingga jawaban yang ditemukan tidak sesuai seperti apa yang diharapkan, dan tidak jarang hanya bersifat semu. 

Saya ingat betul apa yang diucapkan oleh Ustad Yusuf Mansur sewaktu beliau memberikan tausiah disalah satu stasiun TV. Beliau bercerita bahwa ada seorang yang rumahnya tergenang air, dengan kondisi demikian jangan hanya mengambil kain pel, tapi lihat dari mana penyebab genangan air itu. Mungkin saja gentengnya yang bocor, karpet atas yang robek, talang air yang retak atau saluran air yang mampet. Maka dari itu perbaiki semuanya, Insya Allah genangan air itu bisa teratasi permanen, bukan temporer. 

Sama halnya dengan kehidupan, penyebab segala masalah adalah perbuatan kita yang berlumuran dosa, maksiat atau kurangnya beribadah. Karena itu jika apa yang menjadi keinginan kita untuk dikabulkan oleh Allah belum sampai kepada kita maka kita sepatutnya menengok dan bercermin pada diri sendiri dan bertanya “apakah hidupku sudah benar dan menjadi hamba yang baik?”. Hal yang harus kita lakukan adalah fokus pada perbaikan diri, jika diri ini sudah benar, dan ibadah ini sudah rapih. Niscaya kehidupan kita akan membaik.  Karena fondasi dalam semua urusan kehidupan adalah sholat kita, sedekah kita, dan perilaku kita. Betapa jarangnya kita membuka Al-quran, jarangnya pergi ke masjid, jarangnya berdzikir, jarangnya berdoa (bahkan untuk sesama) sehingga membuat kehidupan kita carut marut. 

Dan yang paling utama, periksalah sholatnya. Sudah benarkan sholat kita? Lebih suka menunda-nunda atau langsung dikerjakan? Kalau suka menunda-nunda, maka jangan salahkan Allah kalau apa yang menjadi keinginan dan doa kita selama ini juga akan di tunda kedatangannya. Jika semuanya sudah beres, sering-seringlah melakukan evaluasi diri atau bermuhasabah. Karena bagaimanapun tingkat keimanan seseorang tidak akan selamanya konstan. Ada saja keadaan dimana keimanan kita sering goyah, dan adakalanya kita sebagai manusia juga sering lupa untuk berbenah.

Perlu diketahui bahwa Allah yang membantu atau menginzinkan seseorang untuk menyelesaikan masalah. Apapun masalah yang kita hadapi segera periksa keadaan diri sebelum semuanya terlambat. Bila sudah ditemukan apa penyebabnya. Insya Allah… Dia akan menolong!

So, get close to Allah… don’t get lost !!!

Read More

Potret Kamar Seorang Anak Muda Dalam Sketsa


Read More

Hobi Jadi Prestasi


Read More

They Called Me The Agent of Change


Dengan menyebut nama Allah yang maha Pemurah lagi maha Penyayang. Langkah kaki ini akan saya teruskan dimana saja ada ilmu-ilmu Allah berada. Niat dihati ini masih ingin berlanjut menjadi insan yang bermanfaat dengan segudang pengalaman supaya ilmu yang dimiliki bukanlah semata-mata  hanya dari sumber bacaan, melainkan juga merupakan dari suatu tindakan dan aksi yang nyata. Lewat kedua hal tersebut, akan saya bentuk inovasi baru, langkah baru dan juga sebuah perubahan. 

Izinkanlah saya memperkenalkan diri, nama saya Agus Permana, orang memanggil saya bukan dengan sebutan yang biasa, misalnya dengan nama depan dari nama lengkap ataupun nama panggilan lain. Mereka memanggil saya dengan sebutan ‘Si Agen Perubahan’. Tapi ketahuilah, banyak dari mereka yang bilang bahwa saya terlahir dengan membawa banyak potensi. Segumpal daging yang berjalan diatas bumi, lahir pada tanggal 12 Agustus 1995 merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara. Tampak dari luar memang kesan pertama orang yang bertemu dengan saya akan mengira saya  bukanlah apa-apa. Itu adalah hal yang biasa, Sudah sering saya melaluinya. Yang menilai seseorang dengan rupa luar adalah mereka yang tidak mengetahui kebijaksanaan tiap indvidu. Apakah mereka tahu apa saja rintangan dan haluan yang telah di lalu? Jadi, bijaklah dalam menilai,  Seperti kata pepatah. Jangan melihat buku hanya dari sampulnya saja.

Maka dari itu, mari kenal lebih dekat dengan saya…

Setiap orang dilahirkan dengan membawa beratus - ratus potensi dalam dirinya, potensi menjadi seorang pemimpin, pebisnis, penulis, pemusik, penikmat seni ataupun seorang akademis. Jika ada diantara kita yang berkata "aku tidak punya potensi" berati dia sedang menghina Maha Sang Pencipta dan Maha Sang pemberi potensi yaitu Allah SWT. Dimana semua ciptaan Allah pasti ada maksud dan tujuan baiknya. Semua manusia mempunyai potensinya masing-masing, semua hebat dengan cara dan gayanya masing-masing. Tinggal bagaimana kita bertindak dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang kita miliki. 

Saya pun yakin dilahirkan dengan banyak potensi yang unik. Yang hanya ada satu di dunia ini. Agus Permana… ya hanya satu-satunya di dunia. Dunia akan rugi ketika saya hilang, dunia akan mengalami ketidakseimbangan ketika saya tidak ada, dunia akan merasa sedih, sedih karena kehilangan satu dari banyak bagian terpenting yang telah Allah ciptakan. Karena saya tahu Allah telah merancangkan sebuah rencana, rencana berupa potensi besar yang diberikan didalam diri saya untuk dikembangkan dan dapat digunakan untuk mengubah dunia. 

Beberapa potensi yang  saya miliki adalah menulis, menggambar di lembar-lembar kertas bisu ataupun di kanvas layar digital yang dingin dan menciptakan hal yang baru lewat karya-karya yang nantinya akan di ingat oleh banyak orang.  Saya begitu yakin bahwa saya dilahirkan secara dahsyat dan ajaib. Memiliki kemampuan luar biasa dalam menulis dan bercoret-coret ria di atas kertas. Tulisan - tulisan dalam diri ini akan saya keluarkan menjadi sebuah pemahaman. Gambar-gambar yang saya buat ini akan menjadi sebuah penghubung dimana pemahaman akan saling berkesinambungan membentuk kesempurnaan dalam sebuah karya yang akan merubah dunia. Sehingga orang akan mengingat saya sebagai manusia yang hebat ketika kelak saya mati. Meniggalkan bekas kenangan yang indah adalah salah satu tujuan hidup saya selain menjadi ahli ekonomi, akuntan dan orang yang berpengaruh. Saya ingin sukses dalam hidup, bukan hanya sekedar hidup. Karena buat apa hidup? Kalau tidak meninggalkan bekas berupa manfaat bagi orang lain. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi sesama? 

Melalui tulisan, manusia beralih dari zaman prasejarah menuju sejarah. Peradaban berkembang semakin cepat karena huruf-huruf yang tergores mulai dari dinding, daun, kertas, sampai yang tersimpan secara digital. Dengan tulisan, masa lalu dapat dipelajari sehingga bisa diperbaiki. Peradaban modern telah mensyaratkan manusia untuk menulis. Menulis menjadi pekerjaan sehari-hari. Sejak berusia muda, manusia sudah harus mulai mengenal huruf, angka, dan beberapa tanda baca yang melengkapi keduanya. Semakin maju peradaban, tulisan menjadi semakin penting. Melalui tulisan, manusia menuangkan pemikiran. Dan pemikiran menjadi semakin berkembang. Alhasil, peradaban pun berkembang, melalui tulisan. Pada akhirnya, manusia itu sendiri yang mendapat manfaat dari perkembangan peradaban. 

Sehebat itulah kekuatan sebuah tulisan. Saya pun sangat ingin menjadi apa yang dikatakan dari kutipan diatas. Menuangkan pikiran, sehingga membuat peradaban menjadi berkembang. Dan saya bisa menebar manfaat untuk orang banyak. Dengan menulis kebaikan dapat tersalurkan (Dakwah Bil Qolam). Dengan menulis terciptanya sarana kebebasan, ruang berekspresi, dan keinginan mengubah dunia menjadi lebih baik.  

Kita mungkin sering membaca buku motivasi dari Ippho Santosa, Mario Teguh, Bong Chandra dll. Apa yang kita rasakan setelah membaca buku mereka? Pasti kita merasakan semangat yang luar biasa bukan? Itulah mengapa sebuah tulisan bisa mengubah orang dari yang statis menjadi dinamis. 

Jauh terletak dipinggir banten, ada sebuah kota yang bernama Tangerang Selatan. Atau orang sering menyebutnya menjadi TANGSEL. Aneh, itulah yang akan diuangkapkan setiap orang yang ada disana. Tidak ada julukan yang khas untuk kota yang satu ini. Kotak baru yang belum pantas dibilang maju ataupun berkembang di Indonesia. Tapi disinilah saya tumbuh, menapaki hidup dari masa kecil 19 tahun yang lalu, sampai sekarang. Namun kota ini terasa indah karena saya bersama dengan orang-orang yang saya sayangi. Ingin saya lukis indah kota ini, melalui sebuah maha karya abadi, dibalut kanvas putih suci dengan tinta dari seorang pelajar. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda : “tinta bagi seorang pelajar lebih suci nilainya daripada darah seorang martir”. Itulah mengapa, dengan suatu kebanggan, kelak nanti, akan saya jadikan kota ini menjadi kota penuh inspirasi. Boleh saja mereka yang berada di Jawa Barat sana berkata “Ridwan Kamil untuk Bandung” maka kelak nanti orang-orang di kota ini juga akan mengatakan “Agus Permana untuk Tangsel”.  

Namun sekarang saya sedang berjuang, mencari ilmu untuk membangun sebuah perubahan di kampus tercinta STEI SEBI. Disini pula saya akan memasuki tahap-tahap perkembangan intelektual, dan cara berorganisasi yang baik. Berinteraksi dengan berbagai macam orang yang memiliki pemikiran berbeda-beda. Tetapi hal tersebut tidak membuat saya berhenti. Bahkan saya sangat tertarik untuk menghadapinya. Karena itu, saya berharap bisa bergabung di sebuah oraganisasai mahasiswa kampus. Harapan itu saya berikan kepada BEM STEI SEBI. Semoga ini adalah langkah awal yang baik bagi rencana saya yang hebat seperti apa yang tertulis diatas. Dan semoga Allah senantiasa meridhoi apa saja yang telah saya pilih, serta apa yang telah azzam ini tanamkan. Aamiin ya rabbal alamin.
Read More
agustards. Powered by Blogger.

© 2014 A G U S T A R D S, AllRightsReserved.

Designed by agustards