THANK YOU FOR EVERYTHING

I originally wanted to write you a letter about why you’re my best friend and saturate it with all the generic reasons and adorable anecdotes, but I’m not going to do that because you already know why you’re my best friend, duh. If you didn’t, we probably wouldn’t have remained friends all these years. 

I have no concept of time whatsoever. If it were up to me no one’s birthday or other important event would be remembered, because that’s the type of person I am, I can’t make it anywhere on time, or even on day, and I tend to forget where I’m going to begin with. But you remember things like this, and you know exactly how long we’ve been best friends. That will be the first thing you tell me after you read this. Thank you for knowing that. Thank you for knowing all the things I don’t.

Thank you for always being closest to me even when we were in separate time zones and separate stages of life. Thank you for not letting us get split by dumb facts like distance or time. Thank you for never giving up on our friendship, for never shrugging and being like “Eh, things change, people change” 

Thank you for taking care of me in every way possible, for being there when no one else was or wanted to be and when you didn’t even have to be. Everyone has those friends who are close but not really; who you always feel kind of awkward and weird about asking for help and like you have to clarify you’ll do them some kind of favor in return, but you’re not one of those. You never got mad when I didn’t call you for weeks on end because I was too busy being someone’s bestfriend, but you were right there to pick up my heart-splinters when things predictably shattered. You were and are there for everything, no bargaining or explanations needed.

Thank you for being a different friend than everyone else, different from the friends who are only there for the fun things. Thank you for always being fun even when we’re not having fun. I don’t know how else to explain that.

Thank you for believing in me when I was too weak and exhausted to believe in myself. Thank you for pushing me, for repeating those affirmations that don’t mean anything in inspirational films but mean everything when someone who cares about you says them. Thank you for not judging me when I did something really stupid, but also thanks for telling me I was an idiot and probably shouldn’t have done the stupid thing. Thank you for always being honest.

Thank you for doing all the things a real best friend does. Thank you for always knowing who I am and reminding me of that when I forget. Thank you for being genuinely concerned with the outcome of my life and always listening, even when you’re tired. Thank you for telling me the things no one wants to hear and sparing the bullshit advice. I can’t think of many other people I’d actually take a bullet for.

Thank you for being you and for letting me be me. Thank you for letting me feel so much like myself when I’m with you. Thank you for not making me wear any masks or put on any fronts. Thank you sharing in my happiest moments, and for genuinely feeling the same, for listening to my saddest stories and radiating compassion and empathy from wherever you are. Thank you for being the only person I ever want to confide in. 

Thank you for being the most awesome person, inside and out. Thank you for making the world a better place, just by being in it. Thank you for making colors a little brighter, sunshine a little warmer, and hugs a little better. Thank you for loving more fiercely than anyone I know. Thank you for defining selfless, always putting others before yourself; you are going to change the world just as much as you have changed mine.

Thank you for the laughs, for the cries, and for everything in between. Thank you for being my rock, my anchor, for keeping me grounded when I feel like I might otherwise blow away. Thank you for all of the things you do, big and small. Thank you for knowing my favorite food and what song I would die for. Thank you for always knowing what to say and for being one of life’s best teachers. Thank you for making fun of me when I deserve it, and for loving me when I don’t. Thank you for staying constant in a world full of change, and for keeping some normalcy in a world full of chaos and bullshit. 

Thank you for laughing as hard as I did. Thank you for making sure I didn’t get away from you several years ago. Thank you for making me hurt when I miss you, but for taking the hurt away when I see you. Thank you for loving me. Thank you for the absolute privilege and honor of being able to call you my best friend, thank you for being my person. Thank you for giving me these reasons, and a million more, to be thankful for.

Forever and Always…
Your Best Friend

source : thought catalog (edited)
Read More

AKU TUNGGU

Awalnya aku mengira kau akan dekat denganku
Kenyataannya kau hanya bayang semu yang telah berlalu
Semu semu semu… teruslah berucap sampai hatimu kalap
Padahal kau tak tau apa arti sebenarnya

Awalnya aku mengira kita akan dekat
Sedekat bayang dengan tuannya
Kenyataannya kau hanya seperti gelap
Yang akan hilang ditelan cahaya
Cahaya apa?
Mungkin cahaya hatiku yang terlalu berharap
Berharap pada siapa?
Padamu…

Awalnya aku mengira kita akan dekat
Sedekat pasir di bibir pantai dengan air yang terasa asin
Kenyataannya kau hanya ombak
Menyapu goresan kenangan yang telah kita sama-sama tulis disana
Sedih rasanya…

Awalnya aku mengira kita akan dekat
Saling dekat….
Dekat seperti hamba dengan Tuhan-Nya yang selalu berharap
Dekat seperti hamba dengan Tuhan-Nya yang selalu berdoa

Awalnya aku mengira kita akan dekat
Tak pernah menjauh
Karena aku takut menjauh
Sungguh…

Sebenarnya dekat seperti apa yang aku inginkan?
Akupun tidak mengetahui begitu pasti
Yang aku tahu, dekat itu…
Dekat itu seperti….

Awalnya aku mengira kita akan dekat
Lagi-lagi aku bicara soal dekat
Hey, adakah seseorang yang bisa menjelaskannya?
Agar aku bisa tahu, sejauh mana aku telah tersesat

Awalnya aku mengira kita akan dekat
Dekat saat kita bertemu
Ingatkan saat momen indah itu?
Matamu seolah berbicara “ayo curi pandang denganku, maka aku akan membalasnya”
Lalu kau malah menoleh kearah pohon sunyi yang anginpun tidak meniupnya sama sekali
Bagaimana kita bisa saling mencuri pandang?

Awalnya aku mengira kita akan dekat
Entahlah… mungkin saat kita berkumpul di kerumunan
Walaupun banyak manusia disana
Tapi dunia serasa milik kita berdua
Dan kau terus tertawa dan menduga
bahwa aku terus memandangimu tanpa berkedip sedikitpun
Kau salah… salah kalau tidak menduga seperti itu

Awalnya aku mengira kita akan dekat
Sedekat jari manis dan jari kelingking
Mungkin dengan cicin indah mengantung didekatnya
Maksudnya, dijari manismu
Ah… terlalu cepat

Awalnya aku mengira kita akan dekat
Tanpa jarak dan tanpa batas waktu
Hanya kau dan aku
Berdua…
Kita buat cerita cinta di dalamnya

Awalnya aku mengira…
Mengira kita tidak akan pernah bisa bersatu
Karena ikatan diantara kita memang awalnya semu

Sekarang aku sadar
Tuhan mendekatkan kita pada awalnya
Agar mengetahui bahwa diantara kita memang tidak pantas untuk menjalin sebuah ikatan

Sekarang giliranmu untuk mengira…
Mungkin saja aku yang salah mengira…
Kalau sudah selesai beritahu ya?
Aku tunggu….


Read More

Curhatan Zaman SMP Lewat Cerbung

Let the ocean dissolves away my past
Let the sun burns away my future
Let the God take away my soul..
Let me be on my own
Let me piss myself of this life
Let the people judge my life
Let me die inside I lost everything…“inside I lost everyting….inside… I lost… everyting”

Itu adalah sepenggal lagu dari Burger Kill yang judulnya ‘Blank Proudness’. Gue suka banget sama yang namanya Band Metal, mulai dari Luar maupun dalam negeri. Nah Burger Kill ini salah satu band dalam negeri yang genre nya metal dan salah satu band favorit gue. Entah kenapa saat gue memutar music metal di hp atau komputer, gue merasa lebih baik. Mungkin karena liriknya yang bagus dan menyentuh. Terkadang lagu itu secara ngga langsung menggambarkan kehidupan gue sehari-hari. Yaa contohnya kaya Blank Proudness ini. Lagu ini menggambarkan keputusasaan seseorang terhadap orang-orang yang ada disekitarnya.

Sama seperti gue, yang selalu  saja merasa orang-orang disekitar gue ngga bersikap adil ke gue. memang terkadang hidup itu ngga selalu manis yang seperti kebanyakan orang cari, tapi justru itu menurut gue kepahitan dalam hidup  harus ada..kenapa? Karena dalam pahitnya hidup ini seseorang dapat belajar memaknai hidup itu sendiri dan bisa melangkah lebih baik dari sebelumnya.
Contonya seperti orang yang sakit keras yang berkepanjangan, derita yang dia rasa selama penyakit itu  membuat dia sadar bahwa dalam hidup itu ada rasa sakit yang begitu jahat dan kejam terhadap kita. Tapi begitu keajaiban datang dan penyakit orang itu sembuh, dia akan sadar dan merasa bersyukur atas apa yang telah dia dapatkan. Dan otomatis dia juga dapat belajar dari kejadian yang pernah dialami , dia pasti terus menjaga kesehatan dan ngga mau semua ini terulang lagi. Dan dia pun menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari.

walaupun begitu, gue masih belum bisa menemukan pembelajaran dari pahitnya hidup gue ini. Ngga tau kenapa,  mungkin karena gue belum sadar atau gue belum bersyukur atas apa yang Tuhan berikan.




Tulisan ini di kutip dari Cerbung zaman gue kelas 3 SMP yang judulnya "Entah Kenapa Waktu Itu Hari Jum'at"

di lain waktu, gue bakal posting cerbung lengkapnya di BLOG ini. ditunggu ya :D

Read More
agustards. Powered by Blogger.

© 2014 A G U S T A R D S, AllRightsReserved.

Designed by agustards