Ibumu sama halnya
dengan ibu-ibu yang lain. Ingin anaknya bersekolah tinggi hingga menjadi
pintar. Kalau perlu apa saja ibu akan korbankan demi sekolahmu, nak. Sewaktu Ibu
masih seusia kalian, kakekmu selalu saja bilang kalau pengetahuan itu penting.
Makanya ibumu disekolahkan hingga tingkat lanjutan. Kakek dan nenekmu yang
memberikan ibu keyakinan kalau sekolah itu salah satu jalan untuk merubah
nasib. Tapi kemudian ibu menikah dengan ayahmu dan kembali tersadar kalau nasib
tidak bisa dirubah dengan pendidikan semata.
Semua harta ibu sudah habis untuk biaya sekolah kalian. Biarlah kami harus memeras keringat karena kami ingin kalian tumbuh menjadi anak yang berakal budi. Latihan untuk itu hanya di dapatkan disekolah. Kepandaian seperti itu hanya bisa diberikan oleh sekolah. Anakku, karena itu kalian harus tetap bersekolah!
Semua harta ibu sudah habis untuk biaya sekolah kalian. Biarlah kami harus memeras keringat karena kami ingin kalian tumbuh menjadi anak yang berakal budi. Latihan untuk itu hanya di dapatkan disekolah. Kepandaian seperti itu hanya bisa diberikan oleh sekolah. Anakku, karena itu kalian harus tetap bersekolah!
Keadilan kerapkali datang terlambat
Tapi bertahanlah nak,
Sebab sekolah akan mengenalkanmu
Pada keadilan diatas kertas
Dan ketidak-adilan yang sebenarnya.
Biarpun sekolah kali
ini bayarannya mahal. Ayah dan ibumu akan berusaha sebisa mungkin untuk
membiaya kalian. Ayah maupun ibu percaya takan ada yang lebih berharga di dunia
ini kecuali pendidikan.
Tapi sudahlah nak, kami percaya denga apa yang dibilang oleh kepala sekolahmu. Untuk pintar harus keluar ongkos. Karena itulah nak, sekolah-lah yang rajin. Rajin itu tercemin dari bagusnya nilai. Rajin itu tampak dari bagaimana kamu senang ketika berada disekolah. Rajin itu tampak bagaimana kamu menikmati pelajaran. Walaupun sekolah itu kadang membuatmu bosan, tapi bertahanlah nak. Meski ada gurumu yang rajin dalam menghukum tapi bersabarlah. Kata kakekmu meraih ilmu itu harus ditebus dengan kerja keras dan tahan menderita.
Ajaran itu benar nak, makanya aku tidak pernah membelamu jika guru memberikan hukuman. Guru itu sumber ilmu. Jika ia sampai memberimu hukuman itu bagian dari pemberian pembelajaran. Pelajaran itu seperti makanan, ada yang enak di kunyah tapi juga pahit ketika ditelan. Berulang-ulang aku perlu sampaikan kalau dalam meraih ilmu kamu harus ikhlas dan sabar.
Tapi sudahlah nak, kami percaya denga apa yang dibilang oleh kepala sekolahmu. Untuk pintar harus keluar ongkos. Karena itulah nak, sekolah-lah yang rajin. Rajin itu tercemin dari bagusnya nilai. Rajin itu tampak dari bagaimana kamu senang ketika berada disekolah. Rajin itu tampak bagaimana kamu menikmati pelajaran. Walaupun sekolah itu kadang membuatmu bosan, tapi bertahanlah nak. Meski ada gurumu yang rajin dalam menghukum tapi bersabarlah. Kata kakekmu meraih ilmu itu harus ditebus dengan kerja keras dan tahan menderita.
Ajaran itu benar nak, makanya aku tidak pernah membelamu jika guru memberikan hukuman. Guru itu sumber ilmu. Jika ia sampai memberimu hukuman itu bagian dari pemberian pembelajaran. Pelajaran itu seperti makanan, ada yang enak di kunyah tapi juga pahit ketika ditelan. Berulang-ulang aku perlu sampaikan kalau dalam meraih ilmu kamu harus ikhlas dan sabar.
Ikhlas untuk dihukum oleh guru. Gurumu itu
orang yang muliah nak, semua orang bisa jadi seperti sekarang karena peran
guru. Jika ada gurumu yang berjualan
buku dikelas dan mimintanya kalian uang. Janganlah protes. Tak
baik memprotes guru karena kamu nanti akan celaka. Bisa-bisa nilaimu buruk.
Makanya pujilah gurumu dan bersikap sopanlah kepadanya. Ingat puteraku,
kebaikan pendidikan terletak pada ketabahan dan kelapangan dada sang guru.
Profesi guru yang terhormat ini tidak
bisa dinodai dengan cemooh dan kritik.
Memuliakan guru bisa dilakukan dengan
menyanjung serta mentaati semua yang diperintahkan. Tapi puteraku, jangan
pernah punya keinginan jadi guru. Soalnya sederhana, guru itu pekerjaan yang
gajinya sangat rendah. Jadilah guru jika pekerjaan apapun sulit untuk kamu
peroleh. Andai ada guru yang pernah dihukum oleh polisi pastilah mereka itu
dalam keadaan yang khilaf.
Puteraku, kesempatan kita
sekarang hanya memanjat doa. Doa ini untukmu, untuk saudara kita. Untuk nenek
dan kakemu yang telah tiada. Hapalkan doa ini nak. Sebab berbekal doa inilah
kamu harus menjalani kehidupan sekolah.
Ya Allah Ya Tuhan
Kami
Engkau Yang Maha
Pengasih lagi penyayang
Berikan kami
kesabaran, ketabahan dan keikhlasan selalu
Untuk bersabar,
lapang dada dan percaya
Pada apa yang
dikatakan oleh semua orang
Kalau untuk sekolah
harus keluarkan banyak biaya
Kalau untuk belajar
kita harus rela mendapat hukuman
Kalau untuk pintar
harus bersedia disiksa
Ya Allah
Memang hidup harus
disangga dengan harapan
Tapi mampukah kami
untuk tidak berbutus asa
Jika sekolah hanya
melahirkan perbudakan.
Ya Allah
Ajariah kami untuk
selalu percaya dengan ucapan alim ulama
Yang selalu memberi
janji kalau orang miskin bukan disini kemenangannya
Berikan kami
kesabaran pada janji-janji penguasa
Yang sering
mengatakan kalau pendidikan akan menjadi prioritas kebijakannya
Anugerahilah kami
ketabahan untuk tidak melakukan pemberontakan pada mereka yang kejam dan
sewenang-wenang
Ya Allah
Teguhkanl hati kami
untuk tidak mudah berhamba pada kekayaan dan ketenaran.
Aamiin
(Dikutip Dari Buku : Pengumuman Tidak Ada Sekolah Murah)
0 komentar:
Post a Comment