Kalo manusia
itu percaya pada nasib, gue rasa hidup di dunia ini udah gak ada artinya lagi. Bayangin
aja, kalo seseorang hidup susah dan kemudian menyalahkan nasib, orang itu akan terlalu
pasrah dengan keadaannya. Dia malah menjadi males untuk berusaha memecahkan masalahnya
dan akan terus hidup seperti itu tanpa usaha sama sekali.
Memang
betul bahwa hidup kita udah diatur sedemikian rupa oleh Sang Pencipta Allah SWT,
namun Allah memberi kita kehendak bebas untuk memilih jalan hidup kita. Artinya,
jika kita mau berusaha, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Semua dapat
kita raih, bagaimanapun sulitnya hal itu.
Kalo begitu, bukan nya ada orang yang udah
berusaha sekuat tenaga,
tapi tetap aja hidupnya merana dan
sulit, sekeras apa pun
dia berusaha?
Itu artinya
dia belum cukup berusaha. Katakanlah, kalo biasanya
seseorang berusaha 1-2 kali aja dalam mencapai apa yang diinginkannya, paling banyak dia hanya akan berusaha sampai 10 kali. abis itu, dia bakal putus
asa.
Tapi, gue yakin bahwa jika kita berusaha sekuat tenaga, kita
akan mencapai segala impian
kita. Apa pun yang bisa kita lihat, bisa kita capai. Selagi masih ada didunia.
Kita sering
mendengar orang yang putus asa mengatakan “saya sudah mencoba segala cara,
ribuan cara, tapi sama sekali tidak berhasil. saya cape mencoba-coba lagi hal
yang memang tidak mungkin saya capai”
mereka itu bohong
jika mengatakan sudah mencoba ribuan cara. Seperti yang gue bilang tadi, paling
banyak mereka tuh mencoba 10 kali. Dan kalo mereka mengaku lelah, itu
malu-maluin. Dan itu artinya mereka putus asa, mati sebelum berperang.
Ingatlah
bahwa kunci keberhasilan adalah mencoba tanpa henti untuk meraih keinginan atau
cita-cita. Dengan begitu, jalan kita akan sedikit demi sedikit terbuka. Sudah menjadi
kelemahan manusia bahwa biasanya akan mundur sebelum benar-benar mencoba. jika
kita ingin mencapai sesuatu tapi sudah terlebih dahulu merasa malas dan lelah,
gimana mau berhasil?
Ada satu
kisah menarik. Dan gue rasa semua orang udah tau siapa dia. dia adalah pendiri
Kentucky Fried Chicken yang sangat terkenal. Kalo di Indonesia terkenal dengan
sebutan KFC.
Lantas, gimana
dia bisa terkenal seperti sekarang? Apa dia lahir di dalam keluarga kaya yang
memungkinkannya mewujudkan segala cita-citanya dengan mudah? Atau, mungkin dia
adalah orang yang beruntung begitu aja tanpa melakukan apa-apa?
Kolonel
Sanders tidak bisa mencapai semua itu sebelum mencapai usia 65 tahun. Pada saat
itu, dia hidup memprihatinkan dan nyaris bangkrut. Akan tetapi, dia tidak putus
asa layaknya orang-orang di usianya. Dia ingin terus berusaha dan bertanya pada
dirinya: Apa yang harus dia lakukan dalam keadaan seperti itu? Bagaimana dia
dapat mengubah semuanya dalam sekejap namun berarti? Bagaimana dia dapat hidup
dengan layak?
Lalu muncul sebuah gagasan di benaknya. Dia memiliki resep ayam goreng, yang menurutnya
sangat lezat. Dia pun memikirkan cara untuk membuat semua itu menjadi berarti.
Dia memperoleh gagasan untuk menjual dan membuka restoran dengan mengajak orang
bekerja sama, dan mungkin dia bisa mendapatkan bagian yang pantas dan resep
karyanya itu. Dia mulai bekerja.
Disini lah bedanya. Banyak orang memiliki
gagasan bagus namun tinggal diam.
Beda hal
nya dengan sang Kolonel. dia tidak berhenti. Dia menjalankan aksinya di usianya
yang sudah kepala enam. Dia mulai bergerak menawarkan resep ayam goreng itu ke berbagai
restoran, dengan hanya bermodalkan kata-kata dan keyakinan.
Lalu apa
yang terjadi? Semua orang menertawakannya. Dia hanya dianggap kakek tua pikun
yang aneh, yang dengan tongkat dan baju putihnya datang untuk menawarkan resep
ayam goreng. Siapa yang mau percaya? Seorang kakek tua menawarkan resep ayam
goreng. terlihat aneh dan bodoh.
Tapi apakah
dia berhenti? Tidak!
dia tidak
berhenti. Kata berhenti
tidak ada di dalam kamusnya. Walaupun
sudah tua, dia memiliki keyakinan yang luar biasa. Itulah yang membuatnya
berbeda. Dia terus mencoba dengan gigih. Dengan kendaraan tuanya, dia berkeliling
ke berbagai restoran tanpa modal apa-apa. Terkadang dia bahkan harus memakan
ayam sampelnya sendiri jika lapar, karena dia tidak memiliki uang.
Perjalanan
menawarkan ayam goreng ini berlangsung dua tahun lebih. Dan dia menerima penolakan
yang menyakitkan, terkadang bahkan sangat tidak sopan, sebanyak 1.009 kali.
Coba bayangin,
ditolak 1.009 kali oleh berbagai restoran tanpa merasa putus asa.
Bandingkan dengan
anak muda zaman sekarang. Yang baru gagal sekali dua kali langsung menyerah dan
merasa dunia gak adil terhadapnya.
Sang Kolonel
akhirnya menemukan harapan pada sebuah restoran kecil disebuah daerah bernama Kentucky yang mau
menerimanya tawaran kerja samanya.
Dan, kini siapa
yang tidak mengenalnya? seluruh dunia pasti pernah mencicipi karyanya. Apa hal
itu akan terjadi kalau seandainya dia putus asa?
Bayangkan,
ditolak 1.009 kali! gak ada pemuda zaman sekarang yang mau mencoba sampai sejauh itu. dibutuhkan
manusia yang luar biasa untuk dapat menjadi seperti sang kolonel sanders. Tapi itu lah yang
membuatnya berhasil.
Betapa
banyak anak muda yang masih sehat, yang terkadang memiliki gagasan luar biasa,
tapi sayangnya gak tau cara menyalurkannya. Terkadang mereka merasa kalah oleh
nasib. Mereka merasa udah mencoba dengan segenap daya upaya. Tapi kenyataanya
belum.
Manusia pada
umumnya terlalu gampang menyerah, dan ingatlah fakta bahwa manusia yang terlalu
gampang menyerah gak akan meraih keberhasilan. Kalo kalian mau melakukan
sesuatu dan merasa ingin menyerah, ingatlah cerita tadi. Apakah kalian yakin udah
benar-benar berusaha? Apakah kalian yakin udah segigih Kolonel Sanders? Apakah kalian
yang masih muda kalah dengan kegigihan dan keyakinan seorang tua seperti dia? Ingat-ingat
hal ini.
pesan dari
semua ini
adalah bahwa dalam melakukan segala
sesuatu, manusia harus menjalankan
sebuah aksi, karena cita-cita tinggi tanpa disertai aksi sama dengan menanam tanpa air.
Mulailah
dengan sebuah
impian. Semua orang punya impian.
Bermimpilah setinggi-tingginya. jangan
sampai membatasi impian. Gunakan imajinasi. Impian tidak terbatas oleh waktu, ruang, dan
logika. Albert Einstein pernah bilang bahwa Imajinasi itu lebih penting dari
ilmu pengetahuan. Karena imajinasilah yang membatasi impian manusia, jadi cermati impian itu. Masukkan itu di dalam pemikiran sebagai
sebuah cita-cita yang harus diraih.
Dan terakhir, ambil tindakan untuk meraih impian itu!
Impian besar
tanpa disertai tindakan bisa diibaratkan dengan cita-cita anak kecil yang
polos. Namun, impian besar yang diikuti sebuah tindakan akan menciptakan jalan.
Yaitu jalan menuju sebuah kesuksesan.
- Deddy Corbuzier
- Deddy Corbuzier
Selamat bermimpi
dan beraksi :)
0 komentar:
Post a Comment