Biasanya nih, jeruk yang asem itu
terlihat lebih segar dan menarik warna kulitnya ketimbang jeruk yang manis. Jeruk
yang penampilannya biasa-biasa saja justru terkadang mempunyai rasa yang lebih manis.
Sama seperti seorang teman, mereka terkadang terlihat friendly dan easy
going, pokoknya good in the front of us deh. Baik dan ramah di depan
kita tapi nggak taunya, malah asem! Sering iri dengki sama kita. Katakanlah pada saat kita mendapatkan
kebahagiaan, seperti mendapat tambahan rezeki, mendapat IPK bagus, dan mendapat penghargaan
atas prestasi yang telah diraih atau membuat karya hebat yang orang lain nggak
bisa membuatnya. Pernah nggak kalian bertanya-tanya apakah teman kalian mungkin
saja selama ini iri hati sama kalian? Dan kalian mulai penasaran dan merasa kenapa
mereka tidak pernah terlihat senang atau memberikan respon disaat kalian
mendapatkan kebahagiaan? Nah, mungkin saja perasaan itu benar. Benar bahwa teman
kalian itu mungkin memang iri hati sama kalian. Sayangnya, rasa iri yang mereka
pendam nggak semata-mata bisa kita ketahui dengan mudah tanpa adanya pengakuan
dari mereka. Lantas, gimana dong caranya supaya tahu apakah teman kita ini iri
dengan kita atau tidak, tanpa meminta mereka untuk memberi tahu akan hal itu?
Menurut pengalaman gue sebagai
penulis dan sebagai seorang manusia yang sedikit-banyaknya telah merasakan
asam, manis dan pahitnya sebuah pertemanan. Ada hal yang bisa kita telusuri
untuk mengetahui itu semua. Momen-momen berikut ini bisa mengindikasikan atau
mencirikan apakah mereka memendam rasa iri terhadap kita atau tidak, beberapa
diantaranya adalah :
KURANGNYA APRESIASI
Kita semua pasti pernah dong memiliki
momen saat dimana kita sangat senang dan bangga untuk mengumumkan hal-hal baru
yang terjadi pada diri kita kepada orang lain, termasuk ke teman-teman. Pokonya hal-hal yang berbau good news deh. Contoh
simple-nya seperti saat kita telah membuat sebuah karya dan memenangkan sebuah
kejuaraan atau lomba, semua itu kita
lakukan hanya untuk mendapatkan respon dari teman kita. Teman yang memendam
rasa iri biasanya memberikan respon yang tidak baik atau apresiasi yang kurang(
minim apresiasi ). Mereka sering berkata kepada kita seperti “oh, bagus
kalau gitu!”, bahkan tidak jarang hanya
“good job bro!” dan yang lebih anehnya,
mereka tidak sungkan untuk bilang “kok bisa? Beruntung banget lo bro?”
Kalau gue tengok ke pengalaman
pribadi, teman sejati pasti akan memberikan respon yang membuat kita merasa
GE-ER (red, kegirangan) bahkan bisa membuat kita menjadi jumawa atau besar
kepala. Karena apa? Karena apresiasi yang begitu banyak datangnya, membuat
lingkungan dan ruang-ruang baru yang positif. Bisa di catat bahwa, teman sejati
juga pasti akan selalu meminta traktiran jika kita memenangkan suatu lomba,
nggak masalah lomba itu mendapat hadiah uang atau nggak. Yang penting traktir! Makan-makan!
Hahaha, ---- bener nggak?
Kurangnya apresiasi dan dukungan bisa
menandakan bahwa teman yang bersangkutan memendam rasa iri kepada kita. Entah apa
motif mereka, tapi yang jelas mereka yang iri hati kepada kita tidak akan pernah bisa
memberikan apresiasi yang lebih kepada kita. Hanya sebatas
percakapan-percakapan datar dan ucapan ‘selamat’ yang setelahnya akan hilang
dengan sendirinya, tanpa membekas sedikitpun.
Perlu diketahui bahwa teman sejati akan selalu senang ketika kita merasa senang. Mereka bahkan akan benar-benar tulus dalam menyampaikan rasa suka citanya kepada kita, ketika sesuatu yang baik terjadi pada diri kita.
Perlu diketahui bahwa teman sejati akan selalu senang ketika kita merasa senang. Mereka bahkan akan benar-benar tulus dalam menyampaikan rasa suka citanya kepada kita, ketika sesuatu yang baik terjadi pada diri kita.
MENGHALANGI DAN SELALU PESIMIS
Tidak ada hal yang lebih buruk
lagi daripada seorang teman yang selalu membawa kita pada zona pesimistic dan
selalu saja mengkritik kita terhadap hal apapun yang kita lakukan, boleh saja
jika kritik itu bersifat membangun, tapi ini justru malah menjatuhkan. Ketika
kita memiliki sebuah ide yang bagus terhadap sesuatu, dan mereka yang iri terhadap
kita langsung memberikan alasan mengapa kita tidak harus melakukannya. Lebih
parahnya lagi nih, mereka mencoba untuk
membuat kita berada dibawah tekanan, memberikan kita berbagai macam resiko dan
alasan yang mungkin sama sekali nggak masuk akal. Dan ketika kita menolak untuk
menerima masukan dari mereka, kitalah yang disalahkan dan dianggap orang yang
egois. Awalnya mereka datang menjadi pendengar yang baik, tetapi begitu kita
selesai mengutarakan apa yang ingin kita sampaikan. Mereka secara tiba-tiba
berubah menjadi seseorang yang mengkritik persoalan secara berlebihan. Semua ini
bisa terlihat ketika mereka memberikan sebuah landasan yang tidak masuk akal,
dan cenderung ngawur. Tujuannya hanya ingin membuat kita menggagalkan apa yang
sudah terencana, membuat kita ragu untuk melakukannya.
“ah udah deh, lagian ngapain
mesti ikut-ikutan itu lagi. Udah tau tahun kemarin gagal, nggak kapok emang? Move
on dong, percuma kalo terus-terusan begitu. Peluangnya kecil banget. Yang ada
lo malah rugi”.
Dan bla bla bla…..
Padahal nih, Seorang teman
sejati tidak akan pernah mengekang kebebasan kita atau bahkan mencampuri urusan
pribadi kita. Mereka seharusnya tahu bahwa kita juga butuh ruang untuk diri
kita sendiri. Selain itu, mereka juga akan selalu menghargai pendapat kita, dan
akan memberikan kita waktu untuk sendirian ketika kita memang menginginkannya,
dan akan selalu mendukung dengan kata-kata positif yang bersifat membangun. Bukannya
malah membuat kita terpuruk akan masa lalu atau sesuatu yang akan terjadi di
masa yang akan datang.
MENGHILANG ATAU MENJAUHKAN DIRI
Pernah nggak kalian mencoba
membuat rencana atau janji dengan seorang teman? tiba-tiba mereka mendadak sibuk atau bahkan
tidak menghubungi kita sama sekali. Seketika itu mereka tidak ada kabarnya dan
lost contact begitu aja. Terus kita terheran-heran, ada apa ya? Kadang, orang
yang sedang memendam rasa iri kepada kita, mereka cenderung lebih suka menjauh
dari kita daripada menghadapi kenyataan bahwa mereka mengakui mereka iri
terhadap kita saat mereka bertemu dan bertatap muka secara langsung dengan kita.
Alasannya? Ya itu tadi yang sudah dijelaskan, ketika kita mendapatkan sesuatu berupa
kebahagiaan, apalagi mereka juga pernah
berusaha untuk mendapatkan hal itu, tetapi
kenyataannya mereka nggak berhasil, mereka akan berusaha menjauh.
Contoh simplenya
nih ya, sebagai penulis, jujur, gue juga pernah ngerasain hal semacam ini. Dan pasti
kalian juga pernah ngerasain --- sering terjadi saat musim tes perguruan tinggi
negeri atau PTN, saat si A dan B sama-sama berjuang untuk ikut tes seleksi
masuk, dan hanya si A yang diterima. Si B lantas menjadi iri terhadap si A, padahal
perjuangan mereka sama-sama keras dan sama-sama berusaha semaksimal mungkin. Tetapi
kenyataan tetaplah kenyataan, pada akhirnya mereka saling menjauh, si B akan
berasalan sibuk untuk mencari alternatif perguruan tinggi lain. Si B ini akan merasa buruk tentang dirinya sendiri (memendam rasa iri) di hadapan si A. Maka dari itu Si B lebih memilih untuk menjauh, daripada sakit
hati menghadapi kenyataan.
Jika mereka
teman sejati kita, mereka pasti akan selalu berkata jujur kepada kita apa yang
sedang terjadi. Mereka tidak akan pernah menusuk kita dari belakang dengan
tidak memberikan alasan kenapa pergi begitu saja dan teman sejati seharusnya selalu
terbuka tentang masalahnya. Mereka juga akan memberikan respon atau saran yang jujur setiap kali kita
akan membutuhkannya, dan tidak pernah sekali pun mencoba menyesatkan kita demi
keuntungan pribadinya.
MERASA TERSAINGI
Rasa iri hati biasanya terjadi
ketika kita memberi tahu teman (yang merasa iri hati terhadap kita) tentang
sesuatu yang pernah kita lakukan, dan segala sesuatu yang kita katakan akan mereka
balas dengan respon “ah masa? Gue juga bisa itu mah.“ terkadang mereka juga
akan berkata “itu gampang, bukan sama sekali hal yang sulit kok”. Dan selalu
saja meremehkan apa yang sudah kita perbuat. Padahal dalam kenyataannya, mereka
belum tentu bisa melakukannya , mereka selalu saja merasa paling baik tentang
diri mereka sendiri. Apa yang kita lakukan akan dianggap rendah di mata mereka.
Mungkin ini terkesan berlebihan, tapi memang betul adanya. Pernah nggak kalian
berlaku kayak gini? Kalau gue sih jujur pernah, motif gue sih memang nggak mendasar.
Tapi ada rasa keinginan menganggap remeh teman yang bersangkutan biar nggak
terlihat sok hebat di depan gue. ya karena memang gue merasa iri sih (Astaghfirullah….)
Sampai sini kalian harus tau… Pertemanan
atau persahabatan itu bukan masalah kompetisi atau perlombaan saling mengadu kehebatan
satu sama lain, tetapi justru malah sebuah bentuk kerja sama yang dijalin di atas rasa
kesetiakawanan. Ketika kita akhirnya berhasil mencapai kesuksesan yang kita
impikan, teman sejati sudah sepatutnya
juga merasa bahagia dengan apa yang telah kita raih, dan bukan malah mencemooh
atau berusaha menurunkan rasa percaya diri kita.
_______________________________________________
Well, gue mau nanya… dari keempat
ciri-ciri di atas, yang mana sekiranya JLEB buat kalian? Yang mana sekiranya
pernah kalian lakukan perbuatan tersebut ke teman-teman kalian? Pasti kalian
pernah iri kan? Cuma kalian nggak tahu? Coba tanya kepada diri sendiri. Rasa iri
hati boleh saja dilakukan… tapi iri disini bukan bermaksud kepada hal-hal yang
buruk atau negatif, rasa iri harusnya bisa menjadikan kalian termotivasi untuk
melakukan hal yang sama bahkan kalau bisa lebih baik. jangan buat rasa iri itu ada dalam diri kita, tetapi kita tidak termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
“Jauhilah olehmu sekalian sifat dengki, karena dengki itu memakan segala kebaikan seperti api memakan kayu”
“Jauhilah olehmu sekalian sifat dengki, karena dengki itu memakan segala kebaikan seperti api memakan kayu”
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang
dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang
lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka
usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S An Nisa : 32)
Oke, pada kesempatan berikutnya gue
akan bahas bagaimana caranya menghadapi teman yang iri hati kepada kita. Termasuk
gimana caranya menghilangkan yang namanya penyakit hati. Kalau gue bahas di postingan ini, bakal
kelewat panjang. Hehehe
Oke, sampai ketemu di postingan
berikutnya. See yaa!
bener banget! curhat dikit yaa; gue juga punya sahabat yg iri sama gue, seorang "sahabat" bro o.O di antara persahabatan kami (3 org) gue yg bisa dibilang yg ekonominya lebih maju,sekolah ditempat elit&berkualitas dan prestasi gue ya diatas mrk(ga bermaksud sombong sumpah) disitu mrk selalu iri sama gue . mrk ga mau denger good news dri prestasi gue mrk selalu anggap remeh gw pdhl kenyataannya mrk selalu 'bertanya' ke gue. gila ga? mrk sekolah di skolah biasa dan mrk selalu sok nge banding2in gw sama temen2 mrk jelas2 gue tau kemampuan temen2 mrk kayak gmn.. tapi gue diem aja. gue malas berdebat sama org2 begitu. intinya mrk ga tau kli selama ini mrk keliatan bodoh krna kedengkian mrk sama gue itu keliatan banget, at least i know that i better than 'em
ReplyDeleteWynn casino to get a $200M upgrade - JDH
ReplyDeleteWynn Resorts 경산 출장샵 says it expects to upgrade its existing resort 경상북도 출장안마 to the Wynn Las Vegas hotel-casino in 청주 출장마사지 July 2020. 남원 출장안마 The 전주 출장샵 Las