Sudah banyak tips dan berbagai
saran di luar sana untuk bisa mengatasi rasa malas, tetapi pada kenyataannya
rasa malas itu selalu hadir dalam diri setiap orang. Berbagai cara bisa dilakukan
untuk mengatasi rasa malas, mulai dari mengikuti seminar motivasi, mendengarkan
nasihat, menonton video inspiratif, membaca kisah orang-orang sukses dan masih banyak
macam cara lagi yang dapat dilakukan. Walaupun begitu, jika kita tidak bisa
mengimplementasikan dan mengaplikasikannya, tindakan itu semua tidak memiliki
manfaat sama sekali. banyak yang bilang bahwa rasa malas adalah pembunuh
kesuksesan, memang benar, karena rasa malas adalah gerbang awal dari seseorang untuk
terpuruk dalam kehidupannya. Nah lho, sudah sampai sini masih berani bilang
bahwa rasa malas itu bermanfaat? Eits tunggu dulu, belum selesai. Ayo baca
lagi!
Sebenarnya apa sih rasa malas itu? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) malas diartikan sebagai
perilaku yang tidak mau bekerja atau berbuat sesuatu, dan merupakan lawan kata
dari rajin. Adapun bermalas-malas adalah duduk (tiduran dan sebagainya) tanpa
berbuat sesuatu ( berlengah-lengah). Sedangkan
orang yang melakukan tindakan hal tersebut disebut sebagai pemalas atau yang
suka malas atau bersifat malas.
Rasa malas dalam diri seseorang terkadang
berkerja dan sering muncul seperti Alarm, yang mengingatkan kita bahwa tubuh
kita butuh istirahat yang lebih agar keadaan zona nyaman dapat terwujud. Banyak
faktor yang memunculkan rasa malas itu sendiri. diantaranya adalah ; capek, terlalu
banyak pikiran, Suasana yang mendukung, tidak mood, tidak ada motivasi, dan
bingung apa yang akan dilakukan. Faktor-faktor tersebutlah yang memicu rasa
malas kita untuk terus mendominasi keadaan diri. tujuannya mengingatkan
pikiran sadar kita bahwa tubuh dan pikiran butuh istirahat dan di manja secara berlebihan.
Rasa malas tidak selamanya berkonotasi negatif, ada beberapa hal yang
logis terkait malas yang tidak bersifat negatif ini. CEO Microsoft, Bill Gates
pernah bilang bahwa dia akan memilih orang- orang malas untuk mengerjakan
perkerjaan yang sulit di perusahaan miliknya karena orang malas akan selalu
menemukan berbagai cara yang paling mudah untuk diselesaikan. Itu artinya apa? Artinya orang yang malas juga
punya nilai lebih jika rasa malas itu bisa dikendalikan. Alih-alih rasa malas
ini justru yang menjadikan kita beda dan mempunyai kelebihan dibandingkan orang
lain.
“I will always choose a lazy
person to do a difficult job, because he will find an easy way to do it”.
– Bill Gates.
– Bill Gates.
Udah segitu doang manfaatnya? Haha,
belum. Masih ada lagi nih!
Nah, sekarang langsung ke intinya
deh. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari yang namanya rasa malas. Diantaranya
adalah :
MALAS PACARAN
Seperti yang kita sudah pernah baca
di atas, malas adalah perilaku yang tidak mau bekerja atau berbuat sesuatu. Nah, kenapa gue katakan malas pacaran itu
bermanfaat? Karena jika anak muda malas atau tidak mau berbuat sesuatu
(pacaran) maka ini bisa disebut malas yang positif. Pada dasarnya kan pacaran
itu memang dilarang dalam agama. Pacaran dinilai lebih banyak mudharatnya
ketimbang mashlahatnya. Jadi malas pacaran itu adalah malas yang bermashlahat. Boleh
saja sih pacaran, tapi setelah nikah dulu yak. #udahputusinaja Hehehe
MALAS BERMALAS-MALASAN
Waduh, ambigu banget nih
kata-katanya. Malas bermalas-malasan? Apa lagi ini maksudnya? Hahaha kan udah
dijelasin juga di atas, kalau bermalas-malas adalah duduk (tiduran dan sebagainya)
tanpa berbuat sesuatu (berlengah-lengah). Jadi kalau malas bermalas-malasan itu
artinya kita malas (tidak berkeinginan) untuk tidur-tiduran atau berlengah-lengah, lebih
tepatnya sih jadi RAJIN!
Misal ada anak muda yang malas
bermalas-malasan, maka dari itu dia akhirnya
jadi sering belajar, mengaji, membantu orang tua dan sesama, bergaul
dengan teman-teman sebaya, ulet, dan lain sebagainya. Ini bisa dikatakan adalah
anak muda yang rajin, karena kalau anak muda tidak rajin, mau jadi apa? Betul gak?
Tul
Suatu kisah ada seorang anak muda
yang tampan bernama Agus Permana, ibunya terlalu sering melihat dia menjadi
sesosok anak muda yang cemerlang nan rajin, karena sudah terlalu bosan melihat
tingkah laku anaknya yang demikian, Ibunya
pun lantas berkata :
“Agussssss, keluar dari kamar! Jangan belajar
mulu, sekali-kali kek males-malesan gitu… keluar! ”
“enggak mau mah, males!” Sahut si
pemuda tampan nan rajin, Agus permana
Hahahaha
MALAS PUNYA TEMAN YANG JAHAT
Kalian punya
teman yang jahat nggak? kalau nggak punya kalian termasuk orang-orang
yang beruntung. berarti kalian mempunyai teman-teman yang baik.
Berteman itu harus dengan orang-orang yang baik, karena teman adalah mereka yang mengantarkan kita pada gerbang kesuksesan, teman yang menemani kita pada setiap langkah tapak kaki ini untuk berusaha mewujudkan mimpi dan teman adalah mereka yang saling mengingatkan kita di jalan kebaikan dalam menggapai ridho Allah SWT.
sebagai seorang teman kita juga harus saling melengkapi, masing-masing dari kita memiliki watak dan kepribadian yang berbeda. begitu juga soal keadaan, entah itu status sosial ataupun tingkat intelegensi. bagi teman yang berlebih, sangat dianjurkan untuk saling berbagi dengan teman yang kurang. dan untuk teman yang kurang.... lempar aja ke jurang!!! hahaha
Berteman itu harus dengan orang-orang yang baik, karena teman adalah mereka yang mengantarkan kita pada gerbang kesuksesan, teman yang menemani kita pada setiap langkah tapak kaki ini untuk berusaha mewujudkan mimpi dan teman adalah mereka yang saling mengingatkan kita di jalan kebaikan dalam menggapai ridho Allah SWT.
sebagai seorang teman kita juga harus saling melengkapi, masing-masing dari kita memiliki watak dan kepribadian yang berbeda. begitu juga soal keadaan, entah itu status sosial ataupun tingkat intelegensi. bagi teman yang berlebih, sangat dianjurkan untuk saling berbagi dengan teman yang kurang. dan untuk teman yang kurang.... lempar aja ke jurang!!! hahaha
Teman yang baik itu susah di dapatkan, sebaliknya teman yang jahat gampang sekali di dapatkan. Makanya kalau memiliki teman yang baik, harus dipertahankan. Dan sebaliknya pula teman yang jahat itu cuma bisa merugikan, tidak menguntungkan. Terlebih, konon teman yang jahat itu nggak baik buat kesehatan, terutama buat ibu-ibu hamil. Hahaha
MALAS KALAU NGGAK PUNYA SKILL
Wuahahaha, makin kesini makin
terlihat apa maksud si penulis. Sekarang udah ngerti kan? Nah, bagus. Di bagian
ini kita harus malas kalau nggak memiliki skill atau kemampuan. Sebagai anak
muda yang pada dasarnya produktif, memiliki skill atau kemampuan adalah hal
yang dirasa sangat perlu untuk menunjang berbagai aktifitas dan pergaulan. Malu
dong kalau di tanya sama orang "punya skill apa?" tapi kita nggak bisa jawab
karena nggak punya, ujung-ujungnya malah nyengir kuda.
“ini pak, adanya sikil… bukan
skill”. sambil berkata kayak nggak punya dosa.
Ngebahas soal skill atau kemampuan,
pasti mengarah pada potensi dan bakat yang kita miliki. Jangan buru-buru deh
bilang “ah, gue nggak ada bakat…. Aduh nggak punya!” JANGAN! BAHAYA! BANGET MALAH!
Kita diciptkan oleh Allah SWT sebagai
makhluk-makhluknya yang hebat, dengan ratusan bahkan ribuan potensi didalamnya.
Tetapi itu semua bergantung pada diri kita, karena hidup memberikan kita begitu
banyak kesempatan untuk menjadi yang terbaik. Semua itu bergantung pada diri
kita masing-masing. Kalau kita yakin dengan itu semua, pasti sesuatu yang hebat
akan muncul dalam diri kita, sesuatu itu adalah hal yang tidak pernah kita
duga-suga sebelumnya. Caranya gimana? Ya itu… kita harus yakin. Bahwa kita di
ciptakan oleh yang Maha Kuasa dengan segala macam kemampuan. Langkah selanjutnya
kita yang mengambil tindakan. Kalo bukan kita, siapa lagi? #TumbenSerius
MALAS KALAU NGGAK SHOLEH DAN NGGAK
NURUT SAMA ORANG TUA
Dari semua macam malas yang telah
disebutkan di atas, sebenernya ini sih poin yang paling penting. JADI ANAK SHOLEH
DAN BERBAKTI SAMA ORANG TUA. Cakep gak tuh?
Udah sholeh, berbakti sama orang
tua pula. Behh…. Sukses dunia - akhirat itu mah!
Anak muda kalau nggak sholeh itu
bukan anak muda namanya… anak muda kalau cuma pinter doang tapi nggak sholeh
buat apaan? Haha
Selain sholeh, ada hal lain yang
nggak kalah penting nih. Yaitu berbakti kepada orang tua. Ada yang bilang bahwa
dirumah kita memiliki sepasang malaikat tanpa sayap yang senantiasa menjaga,
merawat dan melindungi kita sejak kita masih kecil sampai saat ini. Yap benar, mereka adalah ayah
dan ibu kita. Yang menjadikan seseorang hebat bukanlah karena kepintaran yang
dimiliki, yang menjadikan seseorang sukses bukanlah karena kerja keras yang
telah dilakukan. Sebab kedua hal itu hanya sebagian kecil dari faktor-faktor
pendukung. Yang paling penting dan sangat penting adalah RIDHO ORANG TUA.
Ingatlah selalu, bahwa ridho
Allah juga merupakan ridhonya orang tua kita. Buat kalian yang masih memiliki
orang tua yang lengkap, berbahagialah… itu merupakan nikmat yang sangat
berharga buat kalian. Sepasang malaikat yang menemani kalian akan terus
menopang kalian dan menyaksikan kalian tumbuh dewasa. Sepasang malaikat yang
selama ini bersama kalian akan terus memanjatkan doa-doa demi dan untuk
kesuksesan kalian. Maka dari itu, jangan sia-siakan mereka. Anugrah terindah
dalam hidup adalah ketika kita masih diberi kesempatan untuk bisa berbahagia
bersama mereka… bersama kedua orang tua tercinta. ayah dan ibu kita :”)
Dan gue rasa cukup untuk
penjabaran singkat mengenai rasa malas yang bermanfaat seperti apa yang telah
tertera di atas. Sebenarnya ada beberapa cara untuk menghilangkan rasa malas yang sebenarnya (bukan malas versi gue yang di atas ya). Pertama adalah, mulailah hidup dengan terorganisir, membuat list
to do, rencanakan hal yang ingin dilakukan, aktif dalam keseharian, sadar akan waktu,
dan yang terakhir sempatkan waktu untuk bermalas-malasan, contohnya saat
weekend datang. Setelah berlelah-lelah dengan weekday, ada waktunya kita butuh
istirahat dan fokus untuk memanjakan diri. Dalam dunia psikologi, ini dinamakan self-respect.
Oke, sekian dulu tulisan yang
rada berantakan kali ini. Semoga malas yang udah gue jelasin di atas nggak di
salah artikan ya. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!
0 komentar:
Post a Comment