Relung hati yang kian sepi
Penuh sesak masa depan
kian hilang dalam harap
Pun termenung tak akan
membuat balik kenangan di masa silam
Mengingatnya kini hanya
membuat semakin kelam
Aku seperti lupa peran
sebagai anak panah
Mengelak busur sampai
hidup kian lamur
Entah apa yang
membuatnya kini makin rumit
Bersusah payah dahi
kerut menyeringit
Abdiku pada-Nya hanya
sebatas sajadah
Padahal sembah sujud
rutin pun terkadang susah
Dunia hanya sementara
ketika semua tak lagi sama
Tapi nikmat melimpah
ruah jika kita memenuhi perintah-Nya
Kembali pada petang
arang ketika jiwa basah dengan dzikir mewah
Jika kehendak membawaku
bersama bulir harap angin teduh pepohonan
Mungkin tidak akan
memanduku pada kesukaran
Ya, rumah tempatku kembali
pada-Nya
Pernah kudengar ramai
kata tentang tempat kembali singgahsana
Pernah juga kulihat
damai suasana sejuk hari dengan pohon rindang menjulang tinggi
Namun tak tahu langit
diluar seperti apa
Karena aku duduk dalam
kamar tanpa jendela
Tangerang
Selatan, 30 juli 2015
0 komentar:
Post a Comment